Merah Putih

Tepat pukul 12:00 marcel terbangun dari tempat tidurnya, karna bosan terbangun di tengah malam. lantas marcel pun berinisiatif untuk latihan upacara. mengingat, esok hari ia di tugaskan oleh pihak sekolah SLTP 32 untuk menjadi komandan upacara dalam rangka 17 agustus hari kemerdekaan indonesia.

Sebelum ia berlatih. marcel menghampiri dapur untuk membuat secangkir kopi agar tdk mengantuk saat ia latihan. sesudah membuat kopi lantas marcel pun menyeruputnya sluuuurrrrppp...dan membawa kopinya keluar rumah untuk menuju lapangan tenis,tepatnya berada di samping rumah pak RT. sesudah sampai di lapangan tenis marcel bergegas untuk latihan upacara, tanpa basa basi marcel pun berteriaak dengan suara yang lantaang  *HormaaaaatGraaaK*  ia terus berlatih dengan semangat yang tinggi. tiba-tiba hujan gerimis pun mampir untuk menemani marcel yang sedang berlatih upacara. sejenak marcel pun berhenti berlatih dan duduk sambil menyuruput kopi yang di buatnya sluuurp..sluurp..sluuuurppp

Berniat untuk menunggu gerimis berhenti, tetapi nampaknya gerimis itu tak kunjung berhenti. dan marcel pun tanpa menghiraukan kesehatannya, ia pun kembali ketengah lapangan untuk berlatih. pada saat itu secangkir kopi,dan petir-petir yang berhamburan menjadi saksi semangatnya marcel untuk sang MERAH PUTIH.

Dua jam kemduian, tepat pukul pukul 02:00 marcel pun mengakhiri latihannya dan pulang ke rumahnya dengan membawa secangkir sisah kopi serta seluruh tubuh yang basah karna di sirami oleh hujan. setiba di rumah marcel pun berganti pakaian dan menyetel alarm. mengingat, jam 6 ia sudah harus bangun.

Kriiiiing....Kriiiiiing...Kriiiiiiiiing. suara dari alarm pun berbunyi. tepat pukul 06:00 marcel pun terbangun dari tempat tidurnya, marcel terbangun dengan panik dan terlihat matanya sangat merah mungkin karna kekurangan tidur. lantas marcel pun bergegas untuk mandi,makan,merapikan semua peralatan upacara, setelah semuanya sudah siap lantas marcel pun segera berangkat ke sekolahnya.

Di perjalanan menuju sekolah banyak sekali cobaan yang harus di lalui olehnya. seperti melewati jembatan yang sudah ingin rubuh,dan terlihat di bawah jembatan itu di penuhi oleh batu-batu yang sangat besar. sungguh sangat mengerikan!

Setelah melewati jembatan yang sudah tidak layak di pakai, marcel pun berlari untuk mengejar waktu. terlihat di jam tangannya waktu menujukan pukul 06:30 hanya menyisakan 30 menit untuk sampai di sekolah. marcel terus berlari. di perempatan jalan, tepatnya di pangkalan ojek perjalanannya terhambat. marcel tersandung batu saat berlari dan kakinya pun mengeluarkan darah yang begitu banyak. lantas ia mengeluarkan buku dan merobeknya untuk membersihkan darah yang berceceran di kakinya. usai membersihkan luka di kakinya. lantas marcel pun melanjutkan perjalanannya dengan jalan namun sedikit berlari. waktu menunjukan pukul 06:50 di sekolah semua teman-temannya menunggu sang komandan. dengan semangat yang begitu tinggi marcel pun sampai dengan bersamaan bel berbunyi teeeeeeeeetttttt. dan marcel pun bersiap untuk menjadi komandan sejati untuk mengibarkan SANG MERAH PUTIH

Post a Comment

Search